Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Medan Area (UMA) bersama Dosen Pascasarjana (PPs) UMA melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Desa Karang Gading Kecamatan Sicanggang Kabupaten Langkat, Selasa (25/10/2022)
Rombongan FKM FISIP UMA dan PPs UMA itu disambut Kepala Desa Karang Gading, Bahrul bersama seluruh staf pemerintahan desa dan masyarakat desa setempat.
Kegiatan PKM tersebut juga dirangkaikan pemberian lima pasang pelindung kaki terbuat dari baja merek Kiding Adam yang telah terdaptar di Kementerian Hukum dan HAM RI.
Turut hadir dalam PKM tersebut, Ketua Prodi Magister Hukum PPs UMA, Dr.Wenggedes Frensh, SH, MH Dosen PPs UMA Dr Adam yang menciptakan alat pelindung kaki, Sekretaris Prodi Komunikasi FISIP UMA, Angga Tinova Yuda S.Ikom, M Ikom dan para dosen di antaranya Dr Selamat Riyadi, Dr Abdul Haris, Dr. Zainal Abidin, Dr Ressi Dwiyana, Bebby Mashito Batubara, Agung Suhariyanto, Indra Muda Hutasuhut, Rustam Effendi , Marlina Deliana, An Nisa Dian Rahmah, Chairika (Ica), Rehia K Barus, Evi Kurniati, Bahrum Jamil, Taufik Wal Hidayat dan Rizki Aulia.
Bahrum Jamil dihadapan pada pertemuan itu mengatakan kegiatan PKM FISIP UMA dan Pascasarjana UMA ini sebagai bagian dari perwujudan tri dharma perguruan tinggi.
Bahrum juga berharap pemerintahan Desa Karang Gading bisa berkontribusi untuk pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi UMA.
“Ke depan jika ada mahasiswa atau dosen UMA melakukan pengabdian masyarakat atau penelitian mohon bisa diterima sebagai sumbangsih kampus UMA kepada masyarakat. Kunjungan ini bisa berlanjut dalam membangun desa,” jelas Bahrum Jamil yang juga Kepala Promosi Universitas Medan Area.
Pada kesempatan itu, Bahrum juga memaparkan berbagai prodi yang ada di lingkungan UMA dan jika ada masyarakar Karang Gading ingin kuliah, UMA siap menerimanya.
Dr Adam sebelum menyerahkan lima pasang pelindung kaki menjelaskan alat sederhana untuk pengaman kaki ketika membabat rumput. Alat pelindung kaki ini akan sangat bermanfaat ketika petani membabat rumput, tidak perlu khawatir karena kaki akan terlindungi dengan alat tersebut
Dr Adam juga berharap jangan lihat dari bentuk barang tapi manfaatnya. “Alat tersebut hanya ada di UMA tidak ada di daerah lain di Indonesia” ungkapnya seraya menyebutkan di UMA banyak ahli perencanaan dan tata kelola pemerintahan. Dan yang mengusulnya dana desa di Indonesia itu adalah dosen UMA.
“Alangkah baiknya bisa mengundang dosen UMA untuk dana desa, dan alokasi desa karena yang mengusulkan dan merencanakan dana desa di Indonesia itu dosen dari UMA,” jelas Dr Adam.
Artikel Terkait :